Minggu, 14 Juli 2013

>> ASFIKSIA NEONATORUM

1. Pengertian

Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir

2. Etiologi

- Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan komplikasi, misalnya DM, PEB, eritroblastosis fetalis, kelahiran kurang bulan (<>

- Terjadi apabila saat lahir bayi mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2 sehingga kekurangan persediaan O2 dan kesulitab pengeluaran CO2.

- Faktor yang terdapat pada janin / bayi karena sperti adanya gangguan aliran tali pusat yang menumbung, tali pusat melilit leher.

- Terjadinya depresi pernapasan bayi karena obat / analgetik yang diberikan pada ibu.

- Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan bawaan (aplasia paru, atresia saluran napas).

3. Patofisiologi
 banyag bnged .. bisa tmen2 chek dsni :)
(Sumber : A.H Markum. Buku Ajar IKA Jilid I : 1991 : 261)

4. Tanda dan Gejala

- Distes pernafasan (Apnu / megap-megap)

- Detak jantung <>

- Refleks / respons bayi lemah

- Tonus otot menurun

- Warna kulit biru / pucat

- Berdasarkan skor apgar menit pertama, asfiksia pada neonatus dibagi menjadi :
Asfiksia ringan : Skor apgar 4 – 6
Asfiksia berat : Skor apgar 1 – 3

5. Penatalaksanaan

- Resultasi dengan langkah mengikuti ABC

A : Pertahankan jalan napas bebas, jika perlu dengan intubasi endotrakeal.

B : Bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taksil dan tekanan positif menggunakan bag and mask atau lewat pipa endotrakeal.

C : Pertahankan sirkulasi jika perlu dengan kompresi dada dan obat-obatan

- Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui bag and mask selama 15 – 30 detik.

- Pada asfiksia berat dapat mencetuskan syok kardiogenik. Pada keadaan ini diberikan dopamin per infus 5 – 20 mg/KgBB/mnt

- Bila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu hamil, berikan narcan 0,1 mg/KgBB subkutan/ intramuskular/ intravena/ melalui pipa endotrakeal.

6. Komplikasi

Edema otal, perdarahan otak, anusia dan oliguria, hiperbilirubinumia, enterokolitis, nekrotikans, kejang, koma. Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan pneumotoraks.

7. Prognosis

a. Asfiksia Ringan : Tergantung pada kecepatan penatalaksanaan

b. Asfikisia Berat : Dapat menimbulkan kematian pada hari-hari pertama kelainan saraf.

Asfiksia dengan PH 6,9 dapat menyababkan kejang sampai koma dan kelainan neurologis permanen, misalnya retardasi mental.

8. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Biasanya ditemukan menurunya kadar hematokrit dan peninggian trombosit akibat hiperaktivitas sumsum tuklang.
Fungsi Lumbal
Untuk menunjukan adanyan cairan spinal yang bercampur darah atau xantokrom disertai dengan peninggian jumlah sel darah merah dan protein, serta penurunan glukosa.
USG
Untuk memantau berbagai perubahan yang terjadi akibat perdarahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar